Latest Games :

Sponsor

Home » » Keris Baru

Keris Baru

Sabtu, 05 September 2009 | 0 komentar

Keris Baru

Melihat judul diatas mungkin akan terbayang dibenak kita sebuah keris yang dibuat pada masa kini dan dikemas dalam bentuk meniru ciri khas keris-keris lama dan terkenal. Keris baru adalah sebuah dilema bagi para pecinta keris tangguh tua, yang selalu mendambakan keris tua dan sepuh dengan ricikan yang cermat dan lengkap serta utuh. Bahkan para pecinta keris pemula berhenti total gara-gara seringnya keblondrok (bahasa jawa) atau tertipu dengan keris baru yang dituakan. Itu semua adalah dinamika perkerisan nusantara, dari dulu sampai sekarang dan masa yang akan datang munculnya keris baru tidak akan pernah berhenti baik yang dibuat oleh EMPU, oleh Pande ataupun oleh pengrajin keris.

Sebenarnya semua ini berpulang kepada para pecinta keris itu sendiri, kalau sebuah keris yang baru itu indah dan garapnya cermat kenapa tidak ? dan kenapa ditolak untuk dikoleksi ? bukankah mengkoleksi keris itu karena keindahan dan budayanya ?
Keris baru jaman sekarang cukup banyak garapnya indah dan perhitungannya tidak kalah cermat dengan keris sepuh, hanya kalah dalam hal usia dan mitos saja. Namun jika kita cermati hal ini menunjukkan adanya para perajin, pande atau bahkan empu – empu muda dan terampil yang muncul dan perlu kita dukung kelestariannya. Jika kita selalu memilih keris tua maka para perajin, pande atau bahkan empu – empu muda kita ini akan membuat keris-keris baru yang dituakan sesuai dengan yang kita pilih dan kita senangi, inilah mata rantai yang selama ini terjadi.

Namun jika kita juga sadar bahwa keris baru itu juga punya nilai, indah, cermat garapannya maka apresiasi keris itu sendiri dan pembuatnya juga akan sadar untuk membuat keris dengan ciri khas sendiri yang sebenarnya juga indah dan layak kita jadikan koleksi.
Jadi yang membuat para pengrajin keris menjadi “nakal” , ya karena ulah kita juga yang selalu menyenangi keris tua.
Ada beberapa acuan dalam meneliti sebuah keris Sepuh (Tua), diantaranya adalah :

1. SLOROK BAJA, meneliti ada tidaknya slorok baja, untuk keris tangguh setelah majapahit slorok baja kelihatan cukup jelas slorok ini bisa berwarna unggu, hijau atau abu-abu berada diseluruh tepi bilah dan slorok ini sebagai tajamnya besi. Untuk keris baru yang berkualitas dan dibuat dengan tehnik tempa yang baik akan keluar slorok baja ini. untuk pejelasan in bisa melihat beberapa contoh disini: http://kerisdanuri.fotopic.net/c1655009.html

2. SEPUHAN, meneliti ada tidaknya sepuhan pada bilah keris, keris-keris tua biasanya terdapat sepuhan untuk menguatkan bilah keris tersebut. pada sebuah keris yang dilakukan penyepuhan akan terlihat sekali perbedaan warna pada area bilah yg dilakukan penyepuhan dan yang tidak dilakukan penyepuhan dan biasanya sepuh ini dilakukan pada bagian bilah mulai dari ujung bilah dengan panjang 1/4, 1/2. atau sepanjang ¾ bilah , jarang sekali ada keris yang disepuh seluruhnya.

3. LAPISAN BESI, BAJA DAN PAMOR , meneliti ada tidaknya lapisan baja, besi dan pamor, keris sepuh atau tua pasti dibuat dengan tehnik tempa yang benar masing-masing unsur (besi, baja dan Pamor) dibuat berlapis-lapis. Jadi sebuah keris tua besi harus berlapis, pamor harus berlapis dan baja juga harus berlapis.

4. GRADASI WARNA, dari ketiga acuan diatas akan dapat diperoleh adanya gradasi warna kemudian bandingkan keris yg asli dari jamannya dengan keris yg dicurigai baru. Jika memiliki sebuah keris tua / sepuh dan benar-benar asli tua bisa membandingkan bilah dan gradasi warna pada keris tersebut namun dengan catatan kedua keris di warangi dengan kualitas yang sama sebab ada jenis warangan tua, muda, dan setengah setengah tua, hal ini juga akan berpengaruh sekali pada gradasi warna yang terjadi pada bilah keris. Perhatikan Model ganja, gandik, blumbangan dan ricikan yang lain apa sesuai atau apa ada yang tidak sesuai. Perlu diingat Para pembuat keris aspal (keris baru yang dituakan) juga pandai, mereka membuat keris yang benar-benar mirip dengan aslinya, detail sekecil apapun akan mereka buat untuk menyamai keris yang Tua dan asli.

5. TAYUH, Jika keempat cara diatas masih ragu perlu dilakukan cara yang telah diwariskan leluhur kita yaitu dengan cara ditayuh. cara ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, ada yang mengukur energi keris tersebut pada saat dipegang, ada yang perlu dengan meletakkan keris tersebut dibawah bantal pada saat tidur.

Bersambung.........

Semoga bermanfaat
(C) Kerisdanuri, XII,2008
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Keris Danuri - All Rights Reserved
2f016ac01447bc5e2791db846bd4c1a464a1cb408c46b79ba0
Proudly powered by Blogger